Irjen Dedi Prasetyo, juga menyampaikan bahwa Kapolri sangat prihatin dan bangga atas keberanian Satrio melawan para begal.
Kapolri ingin memastikan Satrio tetap melanjutkan langkahnya menuju cita-cita menjadi polisi.
“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Selain itu, Bapak Kapolri pun bangga atas keberanian casis tersebut melawan komplotan begal. Kami dengar casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” jelas Irjen Dedi Prasetyo.
* Semangat yang Tak Terbendung **
Satrio telah dua kali mengikuti tes bintara Polri.
Baginya, menjadi polisi adalah impian yang telah ia pupuk sejak kecil.
Meski mengalami kejadian pahit, semangatnya tidak padam.
“Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap,” ujar Satrio, Rabu (15/5/2024) lalu.
Satrio bercerita bahwa pada saat kejadian, ia sedang menuju SMK Media Informatika Pesanggrahan untuk menjalani psikotes bagian dari rangkaian tes Bintara Polri.
Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dijadwalkan pukul 05.00 WIB.
Pelaku begal yang bersenjata golok langsung menyerang Satrio.
Meski tangannya terluka parah, Satrio berhasil bertahan dan tetap berharap bisa melanjutkan tes Bintara Polri.
Baca Juga: Pria di Parepare Pukul dan Ludahi Ibu Kandungnya Saat Mabuk
** Perjuangan yang Menginspirasi **
Kejadian yang menimpa Satrio tidak hanya menggugah hati banyak orang tetapi juga menjadi bukti semangat dan keberanian seorang pemuda yang bercita-cita menjadi abdi negara.
Insiden ini menunjukkan bahwa meski dihadapkan pada situasi sulit, semangat untuk mencapai cita-cita bisa memberikan kekuatan luar biasa.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Sutrisno, mengonfirmasi bahwa Satrio telah menjalani operasi penyambungan jari.
“Sudah, sudah dioperasi. Sudah disambung,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kapolri dan inspirasinya, Aipda Ambarita, Satrio Mukti kini memiliki kesempatan untuk melanjutkan perjuangannya menjadi polisi.
Kejadian tragis ini tidak memadamkan semangatnya, malah membuatnya lebih kuat untuk menggapai impian menjadi pelindung masyarakat. (*)