Ucapan ini, menurut sumber, dipicu oleh isu sebelumnya mengenai interaksi DRB dengan masyarakat yang sedang mabuk, yang menurut beberapa narasumber telah diselesaikan.
Merasa tersinggung dan emosinya tersulut, setelah upacara, DRB mendekati Letkol Inf Tamami di kantin Secata Rindam XVIII/Kasuari dan melakukan tindakan tragis dengan membacok bagian belakang kepala komandannya.
Sebagai akibat dari serangan tersebut, Letkol Inf Tamami mengalami luka robek di bagian belakang kepala sebelah kanan yang memerlukan 12 jahitan.
Baca Juga: Jejak Letkol Inf Tamami: Karir, Profil dan Kontroversi Komandan Dibacok Prajuritnya Sendiri
Peristiwa ini, yang disayangkan oleh banyak pihak, mengundang empati warganet. Mereka menyoroti pentingnya keberagaman dan mengkritik ucapan yang diduga rasis.
Segera setelah insiden tersebut, pihak Provost dan Pam Secata Rindam XVIII Kasuari mengambil tindakan dengan menjemput Praka DRB di kediamannya.
Saat ini, DRB tengah menjalani pemeriksaan intensif di Staf Pam Bagum Rindam XVIII/Kasuari. (*)