BARAK.ID – Hoarding disorder adalah kondisi kesehatan mental yang seringkali kurang dipahami oleh masyarakat umum.
Hoarding Disorder
Dikenal juga sebagai gangguan penimbunan sampah, hoarding disorder melibatkan kesulitan ekstrem dalam membuang atau melepaskan barang-barang, meskipun barang tersebut mungkin tampak tidak berharga atau tidak diperlukan.
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan penanganan hoarding disorder secara mendalam, serta memberikan wawasan tentang bagaimana kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.
Baca Juga: Kode Morse: Sejarah, Cara Kerja, dan Contohnya
Apa Itu Hoarding Disorder?
Hoarding disorder adalah gangguan yang ditandai dengan kesulitan dalam membuang atau melepaskan barang-barang karena kebutuhan yang dirasakan untuk menyimpannya.
Kesulitan ini mengakibatkan penumpukan barang yang berlebihan, yang seringkali mengganggu ruang hidup dan fungsionalitas rumah seseorang.
Hoarding disorder berbeda dari koleksi biasa, karena koleksi biasanya terorganisir dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Penyebab Hoarding Disorder
Penyebab pasti hoarding disorder belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang diketahui berkontribusi pada perkembangan gangguan ini:
- Genetik: Penelitian menunjukkan bahwa hoarding disorder dapat memiliki komponen genetik. Individu dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan atau hoarding disorder lebih mungkin mengembangkan kondisi ini.
- Pengalaman Hidup: Trauma atau peristiwa stres yang signifikan dalam kehidupan, seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan, dapat memicu hoarding disorder.
- Kondisi Kesehatan Mental Lainnya: Hoarding disorder sering terjadi bersamaan dengan gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kondisi ini dapat memperparah gejala hoarding dan membuat pengobatan lebih kompleks.
Gejala Hoarding Disorder
Hoarding disorder memiliki beberapa gejala utama yang dapat dikenali:
- Kesulitan Melepaskan Barang: Individu dengan hoarding disorder merasa sangat sulit untuk membuang barang-barang, bahkan yang tampaknya tidak berguna atau tidak berharga. Mereka sering kali merasa bahwa barang tersebut akan berguna di masa depan atau memiliki nilai sentimental yang tinggi.
- Penimbunan Berlebihan: Orang dengan hoarding disorder cenderung mengumpulkan dan menyimpan barang-barang dalam jumlah besar. Barang-barang ini dapat mencakup surat kabar, pakaian, makanan, dan benda-benda lainnya yang tidak diperlukan.
- Gangguan Fungsional: Penumpukan barang-barang ini dapat mengganggu kemampuan individu untuk menggunakan ruang hidup mereka secara normal. Misalnya, dapur yang penuh sesak dengan barang-barang tidak terpakai mungkin tidak dapat digunakan untuk memasak, atau kamar tidur yang penuh dengan tumpukan barang tidak dapat digunakan untuk tidur.
- Distress Emosional: Mereka mungkin merasa cemas atau stres ketika harus memikirkan atau melakukan proses membuang barang. Rasa cemas ini sering kali begitu kuat sehingga mereka lebih memilih untuk tidak membuang apa pun.
- Masalah Sosial: Hoarding disorder dapat menyebabkan isolasi sosial karena rasa malu atau ketidakmampuan untuk mengundang orang lain ke rumah mereka. Mereka mungkin juga mengalami konflik dengan anggota keluarga yang merasa terganggu oleh penumpukan barang-barang tersebut.
Dampak Hoarding Disorder
Dampak dari hoarding disorder dapat sangat signifikan, tidak hanya bagi individu yang mengalaminya tetapi juga bagi keluarga dan orang-orang di sekitar mereka.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi meliputi:
- Masalah Kesehatan dan Keselamatan: Penumpukan barang-barang dapat menciptakan kondisi yang tidak aman di dalam rumah, seperti risiko kebakaran atau jatuh akibat barang-barang yang berserakan.
- Kehilangan Hubungan Sosial: Isolasi sosial akibat rasa malu atau ketidakmampuan untuk mengundang orang lain ke rumah dapat menyebabkan hilangnya dukungan sosial dan memperparah kondisi mental.
- Masalah Finansial: Penimbunan barang-barang sering kali disertai dengan pembelian berlebihan, yang dapat menyebabkan masalah finansial.
- Gangguan Fungsionalitas Rumah: Ruang-ruang dalam rumah yang seharusnya berfungsi normal menjadi tidak dapat digunakan karena penuh dengan barang-barang.
Penanganan Hoarding Disorder
Mengatasi hoarding disorder memerlukan pendekatan yang holistik dan sering kali melibatkan kombinasi dari beberapa metode pengobatan.