Baca Juga: Prabowo Puji Gibran Rakabuming Setinggi Langit, Beri Ponten 9,9 Pasca Debat Cawapres
Oza menegaskan bahwa roasting adalah bentuk penghormatan, bukan kritik serius, diselingi candaan mengenai MK yang diinterpretasikan sebagai ‘Membantu Keponakan’.
Lanjutan materi mereka berbicara tentang pemotongan, baik dalam karier maupun bansos, dengan Ganjar yang selalu tertawa di tengah guyonan tersebut.
Puncak acara adalah ketika Ganjar sendiri memberikan tanggapan. Ia mengapresiasi kreativitas para komika dan putranya dalam menghadirkan humor.
“Kritik dalam demokrasi modern adalah hal yang biasa,” ucap Ganjar, menutup acara dengan pesan yang menggema.
Di tengah tawa dan canda, Festival Teman Cerita menjadi bukti keharmonisan antara politik dan humor, di mana seorang tokoh publik seperti Ganjar Pranowo dapat menikmati humor sebagai bagian dari dinamika demokrasi yang sehat. (*)