Ada juga pasar mata uang terbuka, tempat orang-orang menukar uang tunai di jalanan.
Di sini, uang shilling Somalia digunakan dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan.
Meski mata uang mereka lemah, sebagian besar masyarakat lebih memilih pembayaran melalui ponsel.
Aplikasi seperti Zaad memungkinkan transaksi elektronik yang cepat dan aman, bahkan tanpa koneksi internet.
Sistem keamanan di Somaliland juga sangat mengesankan.
Orang-orang merasa aman meninggalkan barang berharga seperti emas dan uang di jalanan saat mereka pergi beribadah.
Kepercayaan dan keamanan masyarakat begitu tinggi sehingga mereka tidak perlu khawatir akan kehilangan barang-barang mereka.
Perjalanan ke Somaliland tak lengkap rasanya jika tak mencicipi makanan tradisional yang unik.
Salah satunya adalah Fatira, sejenis kue yang disajikan dengan berbagai bahan seperti telur, ayam, tomat, dan sayuran.
Semua makanan di Somaliland hampir selalu disertai dengan pisang.
Pisang dianggap sebagai makanan yang penting dan sering disajikan dengan nasi, daging, dan hidangan lainnya.
Somaliland juga memiliki pasar unta terbesar di dunia, yang merupakan sumber utama daging mereka.
Setiap pagi, susu unta menjadi minuman utama masyarakat.
Selain itu, perdagangan ternak adalah tulang punggung perekonomian Somaliland.
Di pasar unta, harga unta bisa mencapai ribuan dolar, dan transaksi dilakukan dengan cara tradisional yang unik.
Ramuan stimulan bernama Khat sangat populer di Somalia dan Yaman.
Khat sering digunakan sebagai perangsang selama jam kerja.
Di Somaliland, pasar khat menyediakan berbagai jenis khat yang diimpor dari Ethiopia.
Untuk tempat bersejarah, Somaliland terdapat kota Laas Geel, yang memiliki ukiran kuno dari zaman suku Tsamud.
Tempat ini dilindungi oleh petugas keamanan dan setiap wisatawan asing harus ditemani oleh seorang petugas untuk perlindungan.
Di kota pesisir Berbera, pelabuhan yang dikelola oleh UEA berkontribusi pada perekonomian Somaliland.
Berbera memiliki potensi besar dalam perdagangan internasional, terutama dengan negara-negara Arab seperti Arab Saudi.
Somaliland memperkenalkan budaya yang kaya, makanan yang unik, dan masyarakat yang ramah.
Meski tak diakui dunia, bahkan tak ada dalam peta, masyarakat di sini tetap hidup dalam kedamaian dan kemandirian. (*)