“Ada alasan kuat untuk meragukan keterlibatan Israel. Israel tidak pernah melakukan pembunuhan terhadap kepala negaranya, sebuah tindakan perang yang jelas akan mengundang respons sengit dari Iran,” lanjut laporan tersebut.
Peristiwa ini memperburuk ketegangan regional, khususnya dengan jaringan proksi Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman yang berpotensi memanfaatkan ketidakstabilan ini untuk meningkatkan agresi mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyampaikan belasungkawa kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, pemerintah Iran, dan rakyat Iran atas meninggalnya Raisi, serta memuji dukungan Iran terhadap perjuangan Palestina melawan Israel.
Dukungan dan belasungkawa juga datang dari berbagai pemimpin dunia.
Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Venezuela Nicolas Maduro, dan Mohammed Ali Al-Houthi dari Houthi Yaman, semuanya menyampaikan pernyataan resmi.
Pakistan bahkan mengumumkan akan memperingati hari berkabung untuk mengenang Presiden Raisi.
Selain itu, Teheran, yang juga merupakan pemasok senjata ke Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, menghadapi berbagai teori konspirasi yang mengaitkan kejadian ini dengan upaya pembunuhan terhadap pemimpin pro-Kremlin Slovakia, Robert Fico, pekan lalu.
Baca Juga: Israel Serang Balik Iran, Ketegangan Kembali Memuncak
Menteri Luar Negeri Iran menyampaikan terima kasih kepada negara-negara yang telah membantu upaya evakuasi dan menunjukkan empati.
“Republik Islam Iran dengan tulus berterima kasih kepada banyak pemerintah, negara, dan organisasi internasional atas ekspresi emosi kemanusiaan dan solidaritas mereka terhadap pemerintah dan rakyat Iran, serta tawaran bantuan dan bantuan mereka untuk operasi pencarian dan penyelamatan,” bunyi pernyataan tersebut.
Ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh meninggalnya Presiden Raisi menambah lapisan ketidakpastian di kawasan yang sudah tegang.
Meski spekulasi keterlibatan Mossad tidak dapat dibuktikan, peristiwa ini jelas memperlihatkan betapa rentannya situasi geopolitik di Timur Tengah, di mana satu kejadian tragis bisa memicu reaksi berantai yang mempengaruhi kestabilan global. (*)