Perseteruan antara kedua kelompok ini sering kali berujung pada bentrokan di jalanan kota, bahkan merambah hingga ke perkampungan dan rumah-rumah warga.
Keberanian kelompok ini semakin meningkat dengan konvoi puluhan sepeda motor sambil mengacung-acungkan senjata tajam di jalan-jalan kota.
Mereka membawa berbagai jenis senjata, dari klewang, arit, hingga egrek sawit yang dimodifikasi dengan pipa besi.
Video-video konvoi ini beredar luas di media sosial, menambah keresahan warga.
Warga di Jalan Medan Gang Air Bersih, khususnya, sering menjadi korban amukan kelompok Biru.
Kejadian terparah pada Minggu (5/5/2024) dini hari lalu, sekelompok remaja bersenjata tajam menyerbu wilayah tersebut, merusak rumah-rumah dan melempari batu.
Keresahan di kalangan warga semakin memuncak.
Setiap malam libur, terutama menjelang dini hari, rumah-rumah mereka menjadi sasaran pelemparan batu.
“Mereka ini merasa sebagai gangster dan datang dari berbagai wilayah,” ungkap warga kepada media.
Warga mencoba berbagai cara untuk menghadapi teror ini.
Baca Juga: Berlagak Gangster, 2 Pria Berklewang di Siantar Diamankan Polisi
Beberapa di antaranya berpatroli di sekitar lingkungan mereka.
“Kami hanya bisa berharap polisi segera menangani masalah ini dengan serius,” kata Setno, warga di wilayah yang sama.
Warga juga mulai membentuk kelompok-kelompok kecil untuk menjaga keamanan lingkungan mereka secara bergantian.
Di tengah situasi yang mencekam ini, warga tetap berharap bahwa kondisi keamanan akan segera pulih.
“Kami ingin hidup tenang tanpa rasa takut setiap malam,” ujar Santoso, warga yang rumahnya menjadi sasaran pelemparan batu.
Pihak berwenang, dan pemerintah, diharap bisa menanggulangi masalah ini secara efektif dan mencegah terulangnya aksi-aksi serupa di masa mendatang. (*)