Saat perbincangan berlanjut dan tiba saat Sandhyca Putrie meminta izin cuti, Iriana kembali dengan tulus memeluk Sandhyca. Ibu Negara tampak berusaha menahan air matanya yang hampir jatuh. Melihat hal tersebut, Sandhyca pun berinisiatif untuk memberikan semangat pada Iriana.
“Lalu enggak lama berselang, aku pamit untuk cuti persiapan ke Ibu, lagi-lagi Ibu meluk (2x) sambil berkaca-kaca lagi. Jelas terlihat nahan air mata. Aku gak tahan dan bisik ke Ibu, ‘Ibu jangan sedih, saya jadi sedih juga’. Kata Ibu ‘gak mba, aku seneng, bahagia mba’,” tulis Sandhyca Putrie, menirukan perkataan Iriana.
Kehangatan hubungan antara Iriana dan Sandhyca bukanlah hal yang baru. Sandhyca, dalam keterangannya, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bekerja dengan Iriana dan mendapat kesempatan untuk menjaga Ibu Negara. Selama bersama Iriana, Sandhyca merasa seolah-olah bersama dengan ibunya sendiri.
Baca Juga: Lo Lieh, Aktor Asal Pematang Siantar Pertama yang Sukses Guncang Hollywood
“Terima kasih Ibu, sudah jaga saya seperti mama saya. Selama bersama Ibu, tidak pernah terasa seperti saya yang jaga Ibu, justru sebaliknya,” ungkapnya dengan penuh rasa terima kasih.
Momen ini tidak hanya menunjukkan hubungan profesional antara seorang ajudan dengan atasan, namun juga menggambarkan kedekatan emosional dan keharmonisan yang terjalin di antara mereka, yang jarang terlihat oleh masyarakat umum. Ini adalah bukti nyata bahwa di balik tembok istana, kemanusiaan dan kedekatan antar individu tetap menjadi hal yang tak ternilai harganya. (*)