Potongan video yang tersebar luas di media sosial itu menampilkan Galih Loss dan seorang perempuan berhijab menghadang seorang pria berkaos merah yang diketahui adalah seorang pedagang nanas keliling.
Tanpa basa-basi, perempuan berhijab tersebut langsung menuduh sang pedagang telah menghamili adiknya.
“Ini bang yang hamilin aku,” ucap perempuan itu sambil menunjuk ke arah pedagang nanas dengan nada menyudutkan.
Galih Loss pun turut menyudutkan korbannya dengan pertanyaan-pertanyaan bernada mengintimidasi.
“Lu make adik gua dimana, bang?” gertaknya.
Bahkan, ia mengancam akan melaporkan pedagang tersebut ke pihak kepolisian jika tidak mengaku.
Sontak, pedagang nanas yang masih membawa keranjang buah nanasnya itu nampak kebingungan dan menyangkal tuduhan dengan tegas.
Ia bahkan bersumpah tidak pernah melakukan perbuatan yang dituduhkan.
“Saya ini usaha, bang. Disini udah punya bini saya, bang, bener bang,” ujar sang pedagang dengan nada memohon agar dirinya tidak difitnah.
Namun, Galih Loss dan perempuan itu terlihat tidak mengindahkan penjelasan korban dan terus mendesaknya mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukannya itu.
Video berakhir dengan meninggalkan pedagang nanas dalam keadaan kebingungan.
Insiden ini pun langsung menuai kecaman dari warganet yang menilai konten Galih Loss telah melanggar batas etika dan merugikan pihak lain dengan memfitnah.
Mereka mendesak agar Galih Loss tidak lagi membuat konten yang tidak bermutu seperti itu.
“Ini emang kontennya tidak bermutu, ya? Kontennya memfitnah orang melulu,” tulis @haan***.
Sementara itu, @nandhi*** mengomentari, “Kenapa ya sekarang banyak sekali konten tolol begini, kemarin juga ada yang diteriakin begal itu. Bikin konten yang edukatif sedikit kenapa sih?”
Menanggapi gelombang kecaman tersebut, Galih Loss masih membisu dan belum memberikan klarifikasi atas aksinya yang dinilai telah melewati batas tersebut.
Namun, insiden ini sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam memproduksi konten hiburan agar tidak merugikan pihak lain.
“Kasus ini jelas melanggar etika dalam memproduksi konten. Pihak yang dirugikan dapat mengambil jalur hukum jika memang terbukti ada fitnah atau pencemaran nama baik,” tegas Ricky Satrio, penggunamedia sosial lain.
Baca Juga: 10 Cara Menghasilkan Uang dari Facebook Selain FBPro!
4. Penistaan Agama
Terakhir, Galih Loss kembali mencuri perhatian publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama oleh pihak kepolisian.
Penetapan tersangka ini merupakan buah dari laporan masyarakat terkait salah satu konten terbarunya yang dinilai mengandung unsur penistaan terhadap agama.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Kapolri, Ahrie Sonta, melalui akun media sosialnya.
“Sudah ya,” tulisnya singkat disertai foto Galih Loss bersama barang bukti berupa dua unit ponsel dan potongan berita terkait penetapannya sebagai tersangka.
Dalam konten yang memicu kontroversi itu, Galih Loss terlihat melakukan candaan dengan menanyai seorang anak kecil tentang hewan yang bisa mengaji. Menanggapi pertanyaan tersebut, bocah itu menjawab dengan kalimat “Paustazd”, sementara Galih Loss kemudian menyebut “Serigala” sebagai jawaban yang dimaksud dengan diawali kalimat “Auudzubillahiminasyaitonnirojim”.
Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, sejumlah warganet justru menyoroti kontroversi lain yang sebelumnya juga melibatkan Galih Loss, yakni terkait konten prank berbahaya yang berpotensi memicu kekerasan dan merugikan korbannya.
“Siap. Terima kasih atas atensinya, Ndan. Meski demikian, perilakunya yang meneriakkan orang lain lebih membahayakan, karena dapat membuat nyawa hilang,” tulis @muldirun.
Baca Juga: Galih Loss, Dari Tawa Menuju Penjara
Sementara itu, @alvinsuganda menambahkan, “Lah, padahal lebih meresahkan konten prank yang teriakin ojol begal, ngambil gas di motor kurir dan suruh temennya yang cewe nuduh pedagang hamilin dia itu. Malah konten yang ini yang berkasus.”
Warganet lain seperti @poutmonz juga menyuarakan hal serupa, “Bagaimana dengan konten prank yang memfitnah dan membahayakan orang lain? Lebih krusial.”
Galih Loss memang selalu menuai kecaman terkait aksi prank yang dilakukannya terhadap orang lain, seperti seorang driver ojek online dengan memfitnahnya sebagai pelaku begal di depan sejumlah orang, termasuk petugas keamanan.
Bahkan, ia juga terlibat dalam prank serupa yang menjadikan seorang pedagang nanas dan pengantar tabung gas sebagai korban fitnah.
Hingga saat ini, Galih Loss masih menjalani proses hukum lebih lanjut terkait statusnya sebagai tersangka kasus penistaan agama. (*)