Selain berfungsi sebagai peredam guncangan, struktur unik pada ban juga dapat membantu suspensi meredam daya kejut ketika roda sedang menghantam lubang atau jalan rusak.
Ketahanan Ban Tanpa Angin
Sebenarnya Michelin sudah mengembangkan temuan ini selama lebih dari 16 tahun. Mereka menjelaskan bahwa ban tanpa udara atau angin harus diperiksa secara rutin oleh si pemilik atau pengemudi. Pasalnya, Michelin sendiri mengatakan bahwa cara untuk mencari tahu berapa lama usia ban akan bertahan masih belum diketahui secara pasti.
Meskipun begitu, ban tanpa udara disebut lebih menguntungkan karena dapat bertahan sekitar tiga kali lebih lama dari ban konvensional.
Michelin berharap tapak ban bisa bertahan dua hingga tiga kali lebih lama dari ban konvensional. Sebab, pengemudi bisa mengganti karet tapak di sekitar lingkar luar ban saja jika ban sudah aus.
Baca Juga: Realme 10 Pro Plus Masuk Pasar Indonesia 10 Januari
Hal ini berbeda dari ban konvensional yang mengharuskan seluruh bagian ban diganti saat tapak ban aus.
Pengemudi disebut tidak perlu membawa ban serep selama perjalanan. Klaim lain dari pabrikan bila ban seperti ini juga ramah lingkungan sebab material yang digunakan dapat didaur ulang.
Michelin mengatakan ban tanpa udara Uptis bakal dijual dengan harga di kisaran US$40 hingga US$65 atau sekitar Rp622 ribu sampai Rp1 juta per ban (kurs Rp15.568). Sedangkan, Bridgestone QuietTrack dijual lebih mahal, yakni US$133 per ban atau sekitar Rp2 juta. (*)