Namun, realisasi investasi besar ini tentu membawa implikasi kepada masyarakat setempat. Sekitar 700 kepala keluarga akan terkena dampak langsung dari pengembangan kawasan ini. Menteri Bahlil menekankan bahwa hak-hak masyarakat tidak akan diabaikan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Blak-blakan soal TKA China: Kalau Diusir, Kamu Bisa Gantikan?
“Kami telah menyiapkan kompensasi yang komprehensif untuk warga terdampak. Rencananya, setiap keluarga akan mendapatkan lahan seluas 500 meter persegi, serta rumah tipe 45 yang diperkirakan memiliki nilai sekitar Rp120 juta,” kata Bahlil.
Pemerintah tidak hanya memberikan ganti rugi berupa tanah dan rumah. Selama periode transisi pembangunan, akan ada dukungan finansial untuk memastikan kesejahteraan warga terjaga. Setiap anggota keluarga yang terkena dampak akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp1,2 juta, serta bantuan sewa rumah sejumlah Rp1,2 juta. Tambahan fasilitas seperti area penanaman, keramba ikan, dan sampan juga menjadi bagian dari paket kompensasi.
Menteri Bahlil menutup pernyataannya dengan menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam menjalankan proyek ini. “Tujuan utamanya adalah kemajuan, tetapi kemajuan yang inklusif. Kita ingin memastikan bahwa setiap warga mendapatkan bagian dari manfaat pembangunan ini,” pungkasnya. (*)