Kompleks pemakaman ini terbagi menjadi dua bagian dengan ciri khas masing-masing. Bagian barat bernafas Jawa secara mendalam, sementara bagian timur menggabungkan corak China, Eropa, Arab, dan Jawa. Memasuki sektor timur, pengunjung akan disuguhi pesona arsitektur Eropa dengan aksesoris dan prasasti beraksara Arab.
Baca Juga: Warga Kupang Mengalami Kejadian Mistis Setelah Bawa Pulang Patung Berbentuk Manusia
Riwayat Asta Tinggi juga mencatat momen dramatis ketika tentara Inggris berencana menjatuhkan bom ke wilayah ini, keliru menganggapnya sebagai istana kerajaan. Namun, nasib baik berpihak pada Asta Tinggi, bom tersebut meleset dan tak mengenai sasarannya.
Sebagai destinasi wisata religi populer di Madura, Asta Tinggi menyambut para pengunjung tanpa tiket masuk, buka selama 24 jam. Selain mengenali sejarah dan kebudayaan, pengunjung juga dapat membawa pulang berbagai oleh-oleh khas Sumenep.
Pelestarian Asta Tinggi bukan hanya sebagai simbol sejarah, tetapi juga merepresentasikan kekayaan budaya Sumenep yang masih hidup dan terjaga hingga kini. Tempat ini mengundang kita untuk merenung dan menapaktilasi jejak masa lalu yang megah serta keberlanjutan tradisi lokal yang kaya. (*)