QRIS Melesat, Tembus 50 Juta Pengguna!
Gubernur BI, Perry Warjiyo, Rabu (17/7/2024), mengungkapkan pertumbuhan transaksi QRIS yang luar biasa, mencapai 226,54% secara tahunan (yoy).
“QRIS telah menjadi primadona dalam lanskap pembayaran digital Indonesia, pertumbuhan pesat ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kemudahan dan keamanan QRIS sebagai metode pembayaran,” ujar Perry.
Fenomena QRIS yang meroket ini menjadi indikator kuat perubahan perilaku konsumen yang semakin condong ke arah transaksi digital.
Baca Juga: Cara Efektif Meningkatkan Penjualan dan Mendorong Pertumbuhan Bisnis
Sementara itu, transaksi dengan kartu ATM/D mengalami penurunan sebesar 8,42% yoy, menandakan pergeseran preferensi dari metode pembayaran konvensional.
Meski demikian, transaksi kartu kredit masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 20,92% yoy, menunjukkan bahwa kartu kredit tetap memiliki peran dalam segmen tertentu.
Tidak hanya QRIS, BI juga mencatat pertumbuhan positif dalam berbagai layanan transaksi digital lainnya.
Transaksi BI-RTGS meningkat 13,42% yoy, sementara volume transaksi BI-FAST melonjak 67,79% yoy.
Transaksi digital banking juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 34,49% yoy, menunjukkan adopsi yang semakin luas di kalangan masyarakat.
“Digitalisasi sistem pembayaran adalah kunci untuk mendorong inklusi keuangan dan efisiensi ekonomi, BI berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur dan memperluas aksesibilitas layanan digital bagi seluruh lapisan masyarakat,” jelas Perry.
Pertumbuhan transaksi uang elektronik (UE) sebesar 39,42% yoy semakin menegaskan tren positif digitalisasi pembayaran.
Baca Juga: Hoarding Disorder: Gangguan Mental Ekstrim!
Peningkatan jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) sebesar 6,61% yoy juga mengindikasikan bahwa uang tunai tetap memiliki peran penting, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap layanan digital.
“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital yang kuat pada triwulan II-2024 mencerminkan ketahanan dan dinamika ekonomi Indonesia, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tegas Perry.
Dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global, BI akan terus memperkuat kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.
Fokus utama adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, mengendalikan inflasi, dan memastikan kelancaran sistem pembayaran.
Masa Depan Pembayaran Digital
Dengan adopsi QRIS yang semakin meluas dan pertumbuhan pesat berbagai layanan transaksi digital, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju transformasi pembayaran digital yang komprehensif.
BI akan terus berinovasi dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang inklusif, efisien, dan aman.
“Masa depan pembayaran digital di Indonesia sangat cerah, dengan dukungan seluruh pihak, kita akan mewujudkan visi Indonesia sebagai pemimpin dalam ekonomi digital di kawasan,” pungkas Perry. (*)
