MEDAN, BARAK.ID – Polda Sumut menggulung sebuah jaringan narkoba berkedok keluarga yang tidak hanya melibatkan orang luar, namun juga salah satu narapidana Lapas Tanjung Gusta. Ayah dan anak, menjadi tumpuan utama dalam operasi besar-besaran yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda Sumut.
Ayah dan Anak Jaringan Narkoba Lapas Ditangkap Polda Sumut di Asahan
Tiga tersangka yang berhasil ditangkap adalah Salim (59 tahun), anaknya Teguh Andriansyah (31 tahun), serta Reza Hanafi (33 tahun). Kombes Hadi Wahyudi, Kabid Humas Polda Sumut, menyatakan bahwa Salim dan Teguh merupakan hubungan ayah dan anak, sedangkan Reza memiliki hubungan keluarga dengan keduanya.
Menurut informasi yang diberikan oleh Hadi, penangkapan awal dilakukan terhadap Salim dan Reza di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Desa Hessa Air Genting, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan pada tanggal 29 Oktober.
Dari hasil pengembangan informasi yang didapat dari kedua tersangka tersebut, tim bergerak cepat dan berhasil menangkap Teguh yang ternyata berstatus sebagai narapidana di Lapas Tanjung Gusta. Ia diduga kuat sebagai otak pengendali dari jaringan narkoba ini.
Dalam operasi penangkapan ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa dua kilogram sabu-sabu yang dikemas dalam bungkus teh merek Guanyinwang. Barang haram ini menjadi bukti konkret keterlibatan mereka dalam jaringan narkoba yang sangat terstruktur dan canggih.
Reza, meskipun bukan bagian langsung dari duo ayah dan anak ini, tetap memiliki hubungan darah dengan mereka. Dengan begitu, struktur keluarga ini terbukti menjadi fondasi utama dari operasional jaringan narkoba yang mereka jalankan.
Baca Juga: Ayah dan Anak Jadi Otak Jaringan Narkoba Lapas Ditangkap Polda Sumut di Asahan
Setelah berhasil diamankan, ketiganya langsung dibawa ke Polda Sumut. “Ketiga pelaku sekarang sedang menjalani tahanan di Polda Sumut. Kami juga telah mengamankan barang bukti dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut,” terang Hadi.
Pihak kepolisian mengapresiasi kinerja tim yang telah berhasil menggulung jaringan narkoba yang melibatkan keluarga ini. Kasus ini menjadi bukti bahwa narkoba sudah merasuki berbagai lapisan masyarakat, bahkan hingga ke dalam sebuah unit keluarga. (*)