Dalam kesempatan ini, kami ingin mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan bila dalam tekanan psikologis yang berat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tekanan psikologis atau memerlukan bantuan, kunjungi Into The Light untuk mendapatkan layanan konseling.
Siswi SMK Tabrak Diri ke Kereta Api
BLITAR, BARAK.ID – Tragedi menggemparkan terjadi di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada 18 Oktober lalu. Seorang siswi berusia 16 tahun, NAN, diduga kuat melakukan tindakan tragis dengan menabrakkan diri ke kereta api Gajayana yang melaju kencang.
Menurut keterangan warga sekitar, NAN terlihat duduk dengan santai di sebuah pos yang berdekatan dengan rel kereta. Namun, saat kereta api Gajayana melintas dengan kecepatannya, NAN tiba-tiba beranjak dan menabrakkan diri.
Kapolsek Talun, Iptu Indrayana, saat diwawancara oleh KompasTV menyatakan dugaannya bahwa tindakan NAN adalah sengaja. “Kami ada dugaan bahwa korban sengaja menabrakkan diri,” ujarnya.
Yang lebih membuat hati pilu, petugas menemukan sebuah surat yang disimpan di dalam tas korban. Surat tersebut diperkirakan sebagai surat wasiat yang ditulis oleh NAN sendiri. Iptu Indrayana menambahkan, “Barang bukti yang kami amankan, kami temukan adanya surat wasiat, yang inti isinya adalah perpisahan.”
Isi surat tersebut memang memperlihatkan NAN merasa tidak mampu lagi menghadapi beban hidupnya. Dalam surat yang ditulis dengan Bahasa Jawa itu, NAN mengungkapkan rasa lelahnya dan harapannya agar keluarganya selalu diberikan kesehatan.
Baca Juga: Meski Lulusan Universitas di China, Status Dokter Karina Masih Bodong?
“Mbak Hani, Mak, Pak, NAN wis ga iso kuat koyo bendino,” tulis NAN. “NAN capek butuh istirahat seng tenang. Sampeyan, mbk Hani, karo emak sehat-sehat nggih, nggak kabeh aku ngadepi kuat ya,” lanjutnya dalam surat tersebut.
Pihak keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dengan kepergian NAN. Surat tersebut menjadi bukti bahwa terkadang, beban yang dirasakan seseorang mungkin terlalu berat baginya, meskipun tampak biasa di mata orang lain. (*)