SURABAYA, BARAK.ID – Kasus tragis kematian Dini Sera Afrianti, seorang wanita muda di Surabaya, menggugah perhatian publik, terutama dengan dugaan keterkaitan pelaku dengan kebiasaannya bermain game kekerasan.
Gregorius Ronald Tannur Hobi Main Game Kekerasan
Dini Sera Afrianti meninggal setelah mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh pacarnya sendiri, Gregorius Ronald Tannur, di sebuah tempat karaoke di Surabaya. Insiden tersebut berawal dari adu mulut antara keduanya yang kemudian berujung pada tindakan kekerasan.
Menyusul insiden tersebut, berbagai fakta mengejutkan terungkap. Salah satunya adalah informasi mengenai kegemaran Gregorius Ronald Tannur bermain game yang mengandung unsur kekerasan. Sejumlah unggahan di akun media sosial Gregorius memperlihatkan bahwa dia seringkali bermain game seperti “Mobile Legends: Bang Bang“, “Elves Realm“, dan “Pet Alliance“, yang semuanya mengandung elemen kekerasan.
Dari akun Twitter @ronaldtannur, terungkap lagi bahwa pria tersebut juga gemar bermain game “Pokemon Unite“, yang meskipun bersifat kompetitif, memang memiliki unsur pertarungan.
Masyarakat kini mempertanyakan, apakah hobi bermain game kekerasan tersebut berperan dalam pembentukan karakter dan perilaku agresif Gregorius?
Peristiwa tragis tersebut berawal ketika, pasca adu mulut, Dini ditemukan terkapar dan bersandar di sisi kiri mobil yang dikendarai oleh Ronald. Tanpa ampun, Gregorius dikabarkan langsung masuk ke mobil dan menghidupkan mesin, mengakibatkan Dini terlindas. Akibat tindakan ini, Dini terseret hingga sekitar 5 meter.
Baca Juga: Kematian Oleh Anak Anggota DPR, Kuasa Hukum Dini Sera Afrianti Minta Keadilan
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce, mengonfirmasi kronologi tersebut dalam sebuah wawancara dengan Metro TV, “Sehingga mengakibatkan korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret sejauh kurang lebih 5 meter,” jelasnya.
Pasca kejadian, Dini dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, namun sayangnya, nyawanya tidak tertolong dan dia dinyatakan meninggal dunia. (*)