BARAK.ID – Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional, memiliki aturan penulisan yang sudah tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Aktivitas atau Aktifitas? Ini Penulisan Kata yang Tepat Menurut KBBI
Meski panduan ini sudah ada, masih banyak orang yang bingung dalam penulisan beberapa kata yang sering digunakan.
Salah satunya adalah antara “aktivitas” dan “aktifitas”.
Mana yang benar menurut KBBI?
Merujuk pada laman resmi KBBI, kata yang benar dan baku adalah “aktivitas”.
Sedangkan “aktifitas” tidak ditemukan dalam kamus tersebut.
Dengan demikian, penulisan yang benar adalah “beraktivitas” bukan “beraktifitas”. Dalam kata tersebut, huruf yang digunakan adalah ‘v’ bukan ‘f’.
Untuk memastikan kebenaran ini, Anda dapat memeriksa langsung melalui KBBI versi terbaru.
Dalam kamus tersebut, kata “aktivitas” diartikan sebagai keaktifan, kegiatan; kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan.
Definisi lain dari aktivitas menurut para ahli juga memberikan gambaran yang lebih luas.
Aktivitas adalah segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi, baik fisik maupun non-fisik.
Aktivitas dari segi defenisi, sebagai segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani.
Dengan demikian, aktivitas mencakup segala bentuk kegiatan yang melibatkan fisik maupun mental.
Kata “aktivitas” dan “aktifitas” memang berasal dari kata dasar yang sama, yaitu “aktif”.
Namun, dalam bahasa Indonesia, ada aturan penyerapan kata asing yang harus diperhatikan.
Kata “active” dalam bahasa Inggris diserap menjadi “aktif” dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan “activity” diserap menjadi “aktivitas”.
Oleh karena itu, penulisan yang benar adalah menggunakan huruf ‘v’ sesuai dengan aturan penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia.
Ketika berbicara tentang penyerapan kata asing, penting untuk memahami bahwa bahasa Indonesia memiliki mekanisme tersendiri dalam menyerap kata dari bahasa lain.
Kata-kata asing sering kali diadaptasi untuk menyesuaikan dengan struktur fonetis dan morfologis bahasa Indonesia.
Dalam kasus kata “activity” yang diserap menjadi “aktivitas”, hal ini menunjukkan bagaimana bahasa Indonesia mengakomodasi kata-kata baru dengan tetap mempertahankan keasliannya.
Di dunia akademis dan profesional, ketepatan dalam penulisan sangatlah penting.