BARAK.ID – Dugaan penipuan jual beli mobil bekas taksi oleh bengkel bernama Deka Reset beredar luas di media sosial, hingga menarik perhatian netizen.
Viral Kasus Penipuan Pembelian Mobil Bekas Taksi Oleh Bengkel Deka Reset Menggemparkan Media Sosial
Fathin Aulia, seorang perempuan yang menjadi korban kasus ini, membagikan pengalaman pahitnya melalui sebuah video di akun TikToknya, memicu diskusi dan simpati dari warganet.
Lokasi kejadian berada di Jati Asih, Bekasi, di mana bengkel tersebut dikenal telah menjual unit mobil bekas taksi yang telah dimodifikasi.
Baca Juga: 2 Bocah di Simalungun Tewas dalam Kebakaran Rumah saat Orang Tua Mereka Pergi ke Warung
Fathin mengisahkan awal mula ia memutuskan untuk membeli mobil bekas taksi tersebut pada tanggal 1 Oktober 2023, setelah mendapatkan rekomendasi dari kerabat dan terpengaruh oleh viralnya bengkel di platform media sosial seperti YouTube dan TikTok, serta berbagai testimoni positif yang dipercaya banyak orang.
Meski telah membayar lunas di muka, Fathin mengalami penundaan demi penundaan dalam penerimaan unit mobil yang dijanjikan.
“Berbulan-bulan berlalu tanpa adanya kemajuan,” tulis keterangan video, dikutip Barak.id, Kamis (28/3/2024).
Setelah menunggu selama enam bulan dan berulang kali mendesak pihak bengkel untuk menunjukkan progres, ia bahkan mengunjungi lokasi secara langsung, namun hanya mendapatkan jawaban dan solusi yang tidak memuaskan.
Meningkatnya kekecewaan Fathin terhadap bengkel tersebut mencapai puncak ketika, meskipun telah dibuatkan perjanjian tertulis yang menjanjikan penyerahan mobil sebelum tanggal 10 Maret 2024, ia tetap tidak menerima unit mobil tersebut.
“Pemilik bengkel diduga kabur dengan membawa banyak hutang, termasuk uang dari konsumen dan investor,” tambahnya, di tulisan video yang di unggah.
Baca Juga: Bonan Dolok: Destinasi Impian dengan Banyak Keajaiban di Samosir
Cerita Fathin ini tidak hanya mencerminkan kerugian materi yang dialami olehnya dan konsumen lain, tapi juga mengungkapkan dampak emosional yang mendalam bagi mereka yang telah menabung atau bahkan meminjam uang dengan harapan dapat memiliki mobil untuk kebutuhan keluarga atau sebagai hadiah untuk orang terkasih.
Sampai berita ini diterbitkan, upaya untuk menghubungi bengkel tersebut masih belum membuahkan hasil, dengan nomor telepon yang tidak dapat dihubungi.
Meskipun Fathin enggan memberikan komentar lebih jauh, kisahnya telah menjadi peringatan bagi banyak orang tentang pentingnya berhati-hati dalam bertransaksi jual beli, terutama di media sosial. (*)