Dalam masa jabatannya, Raisi dikenal sebagai kritikus keras terhadap korupsi dan pendukung perjanjian nuklir internasional dengan mengutamakan kepentingan Iran.
Protes dan Kontroversi
Namun, kepemimpinannya tidak selalu berjalan mulus.
Pada tahun 2022, terjadi protes besar-besaran di seluruh Iran yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda dalam tahanan polisi.
Protes ini memicu keluhan luas mengenai penindasan terhadap perempuan dan kelompok minoritas, serta ketidakpedulian pemerintah terhadap kesejahteraan warga.
Raisi merespons dengan menyalahkan aktor asing atas kerusuhan tersebut.
Dukungan Internasional dan Hubungan Luar Negeri
Raisi juga terlibat dalam berbagai isu internasional, termasuk konflik antara Israel dan Gaza.
Pada April 2024, Raisi mengancam akan mengambil tindakan tegas jika Israel membalas setelah pembunuhan seorang perwira senior pasukan Iran oleh Israel.
Sebelum kecelakaan, Raisi melakukan perjalanan untuk meresmikan bendungan baru yang dibangun bersama Azerbaijan di sepanjang perbatasan kedua negara.
Baca Juga: Ebrahim Raisi, Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Pernyataan Resmi dan Belasungkawa
Berita kematian Raisi tentu menjadi perhatian besar di Iran dan dunia internasional.
Menteri Luar Negeri Iran menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara-negara yang membantu upaya evakuasi dan menunjukkan empati.
“Republik Islam Iran dengan tulus berterima kasih kepada banyak pemerintah, negara, dan organisasi internasional atas ekspresi emosi kemanusiaan dan solidaritas mereka terhadap pemerintah dan rakyat Iran, serta tawaran bantuan dan bantuan mereka untuk operasi pencarian dan penyelamatan,” bunyi pernyataan tersebut.
Meninggalnya Raisi meninggalkan kekosongan besar dalam pemerintahan Iran.
Ia dikenal sebagai tokoh penting yang memainkan peran besar dalam politik dan agama Iran.
Meski kehidupannya penuh kontroversi, Raisi tetap dihormati sebagai seorang pemimpin yang berprinsip dan tegas dalam membela kepentingan negaranya.
Kepergiannya menambah lapisan ketidakpastian dalam situasi geopolitik yang sudah tegang di Timur Tengah, dengan dampak yang dirasakan tidak hanya di Iran tetapi juga di seluruh dunia. (*)