BARAK.ID – Angin duduk adalah istilah yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan kondisi medis yang dikenal sebagai angina pectoris atau nyeri dada akibat gangguan aliran darah ke jantung.
Penyebab Angin Duduk, Gejala Angin Duduk, dan Kaitan Angin Duduk dengan Masalah Empedu
Meskipun istilah ini sering dikaitkan dengan penyakit jantung, angin duduk juga bisa menjadi indikator adanya masalah dengan empedu.
Berikut penjelasan tentang angin duduk, penyebabnya, gejala yang timbul, serta kaitannya dengan gangguan empedu.
Definisi dan Penyebab Angin Duduk
Angin duduk adalah nyeri atau tekanan yang dirasakan di dada yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak mencukupi ke otot jantung.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner, yang bertanggung jawab untuk memasok darah dan oksigen ke jantung.
Angin duduk sering kali merupakan gejala dari penyakit jantung koroner (PJK), yang terjadi akibat aterosklerosis—penumpukan plak lemak, kolesterol, dan zat lain di dinding pembuluh darah koroner.
Baca Juga: 7 Posisi Bercinta Paling Nyaman dan Manfaatnya
Penyebab Utama Angin Duduk:
- Makan Pedas: Penyebab angin duduk paling utama yang dialami masyarakat di Indonesia adalah karena mengonsumsi makanan pedas di saat perut sedang atau sudah lama kosong.
- Aterosklerosis: Penyebab paling umum dari angin duduk adalah aterosklerosis. Penumpukan plak di dalam pembuluh darah koroner mengurangi aliran darah ke jantung, menyebabkan nyeri dada.
- Spasme Pembuluh Darah: Pembuluh darah koroner dapat menyempit atau berkontraksi secara tiba-tiba, mengurangi aliran darah ke jantung. Spasme ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, konsumsi alkohol, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
- Penyakit Jantung Koroner (PJK): PJK adalah kondisi di mana pembuluh darah koroner mengalami penyempitan akibat penumpukan plak. Hal ini menghambat aliran darah ke otot jantung, memicu gejala angin duduk.
- Faktor Risiko Lainnya: Faktor-faktor seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, obesitas, merokok, dan gaya hidup tidak sehat juga berkontribusi terhadap terjadinya angin duduk.
Baca Juga: Lonely Deaths: Fenomena Kematian Kesepian
Gejala Angin Duduk
Gejala angin duduk dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan biasanya muncul saat seseorang beraktivitas fisik atau mengalami stres emosional.
Berikut adalah beberapa gejala umum dari angin duduk:
- Semua Pergerakan Memicu Rasa Sakit: Menggerakkan lengan tangan ataupun berjalan, bahkan dengan sedikit menggerakkan anggota tubuh lainnya namun menyebabkan rasa sakit luar biasa pada bagian dalam tubuh terutama bagian dekat ulu hati, adalah gejala angin duduk yang tak boleh disepelakan.
- Nyeri Dada: Rasa nyeri atau tekanan di dada yang sering kali digambarkan sebagai rasa berat atau tertekan. Nyeri ini biasanya terletak di bagian tengah dada dan bisa menjalar ke lengan kiri, punggung, leher, atau rahang.
- Sesak Napas: Beberapa penderita angin duduk mungkin mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas selama serangan.
- Mual atau Keringat Dingin: Angin duduk dapat disertai dengan mual, muntah, atau keringat dingin yang berlebihan.
- Kelelahan: Rasa lelah yang tidak biasa atau mudah lelah setelah aktivitas fisik ringan juga bisa menjadi gejala angin duduk.
Gejala angin duduk biasanya mereda dengan istirahat atau penggunaan obat-obatan seperti nitrogliserin yang membantu melebarkan pembuluh darah.
Namun, jika gejala berlanjut atau memburuk, segera mencari bantuan medis sangat penting.