Barak ID
Minggu, 19 Oktober 2025
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
        • Religion & Belief
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
        • Sumatera Utara
          • Medan
          • Deli Serdang
          • Kabupaten Simalungun
          • Pematang Siantar
        • Bandung
        • Manado
        • Sulawesi Selatan
          • Makassar
          • Toraja
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata
Barak ID
No Result
View All Result
Barak ID
No Result
View All Result
  • Danau Toba
  • Rotasi
  • Indeks
  • °News
  • Peristiwa
  • °Hot
  • Bisnis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
  • Sports
  • Spesial
  • Sensasi
  • Wisata & Perjalanan
Home Jejak
Ketegangan meningkat di pulau rempang, indonesia terkait investasi china. Warga lokal menentang penggusuran untuk proyek rempang eco-city.

Ketegangan meningkat di Pulau Rempang, Indonesia terkait investasi China. Warga lokal menentang penggusuran untuk proyek Rempang Eco-City. (ANDARU/AFP/VOAINDONESIA)

Jejak Konflik Tanah Rempang: Investasi Besar dari China Bertemu Dengan Penolakan Lokal

Nur Jannah Author: Nur Jannah
14 Oktober 2023 | 04:03 WIB
Rubrik: Jejak

BARAK.ID – Ketiadaan kedamaian di Pulau Rempang, akibat bentrok antara warga dan polisi, telah memicu sorotan nasional atas rencana mega investasi yang diperkenalkan oleh Pemerintah Republik Indonesia bersama China.

Konflik Tanah Rempang

Pemerintah Indonesia, dalam upayanya menggerakkan roda ekonomi, berencana mendirikan kawasan industri berlabel “Rempang Eco-City“. Kawasan industri ini akan menampung fasilitas produksi kaca dan panel surya raksasa yang dikelola oleh perusahaan Tiongkok, Xinyi Glass. Tujuannya, memanfaatkan pasir kuarsa yang menjadi kekayaan pulau tersebut dan sekaligus sebagai komponen vital dalam produksi kaca dan panel surya.

Ariastuty Sirait, sebagai juru bicara BP Batam, menjelaskan bahwa proyek kolaborasi ini melibatkan Otoritas Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), perusahaan lokal PT Makmur Elok Graha, serta Xinyi Glass. “Investasi total diperkirakan mencapai $24,6 miliar dengan potensi penciptaan 306.000 lapangan kerja di tahun 2080,” ungkapnya.

Baca Juga: Sejarah Hitler yang Masih Membayangi Dunia Modern dan Rahasia Gelapnya di Era Nazi

Namun, rencana ambisius ini menuntut pengorbanan. Sekitar 7.500 warga pulau seluas 17.000 hektare harus mengosongkan tanah mereka. Banyak di antara mereka adalah bagian dari komunitas adat.

Tindakan pemerintah yang meminta warga untuk meninggalkan pulau pada Agustus lalu menimbulkan ketegangan. Protes berujung pada bentrok, mengakibatkan puluhan orang terluka dan ditahan atas dugaan vandalisme dan kekerasan. Reuters melaporkan bahwa pertemuan massa dan aparat terakhir kali terjadi tiga minggu yang lalu, di mana polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet. Keputusan ini mendapat banyak kecaman atas penggunaan kekuatan yang dinilai berlebihan.

Komnas HAM turut angkat bicara, mengklaim adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh petugas di lapangan.

Presiden Joko Widodo, yang meresmikan kesepakatan Rempang Eco-City selama kunjungannya ke Chengdu, China, pada Juli lalu, menempatkan proyek ini sebagai “proyek strategis nasional” pada Agustus.

Para analis berpendapat bahwa Presiden Jokowi melihat potensi besar dalam menarik investasi dari China, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Abdul Rahman Yaacob, peneliti dari Lowy Institute di Sydney, menekankan Layanan Korea bahwa perhatian utama harus pada dampak lingkungan dan penduduk lokal.

Andreyka Natalegawa, peneliti dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), menegaskan kekhawatiran terkait rencana penggusuran. Ia menyebut dampak proyek ini pada HAM, lingkungan, dan keamanan manusia setempat perlu menjadi perhatian.

Namun pemerintah tak tinggal diam. Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, mengumumkan insentif bagi warga yang bersedia pindah dan memastikan hak-hak mereka terlindungi. Rencana pemindahan akan dilakukan ke bagian lain Pulau Rempang dengan kompensasi yang telah disepakati.

Baca Juga: Jejak Sejarah Panjang Konflik Palestina-Israel: Akar, Perkembangan, dan Tantangan Perdamaian

Meskipun demikian, tidak semua warga terkesan. Mereka menuntut pemerintah mengakui hak tanah leluhur mereka. Di tengah kecaman dan tuntutan, pemerintah berhadapan dengan dilema besar antara kemajuan ekonomi dan hak-hak masyarakat adat.

Polemik ini menjadi cermin bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan pemenuhan hak-hak warga. Bagaimana kelanjutan kisah ini, hanya waktu yang bisa menjawab. (*)

Source: VOAINDONESIA
Tags: IndonesiaInvestasiJoko WidodoPemerintahPresidenPulau RempangRempang Eco-CityTiongkokXinyi Glass.

Berita Terkait

Quotex: platform perdagangan modern untuk akses pasar global dan investasi cerdas
Investasi

Quotex: Platform Perdagangan Modern untuk Akses Pasar Global dan Investasi Cerdas

Author: Widya Sanari
15 Agustus 2025 | 20:59 WIB

BARAK.ID - Perdagangan aset keuangan kini menjadi salah satu bentuk investasi yang diminati masyarakat global. Perkembangan teknologi mempermudah siapa pun...

Read moreDetails
Elit lama harus mati dulu jika indonesia ingin maju. Bangsa ini sangat besar dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah.
People & Society

Jika Indonesia Ingin Maju, Elit Lama Harus Mati Dulu

Author: Zainal
22 Mei 2025 | 04:21 WIB

BARAK.ID - Indonesia sebagai bangsa besar dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah, masih tertahan oleh satu penyakit...

Read moreDetails

Berita Terbaru

Peristiwa

Polisi Ringkus Dua Perampok Operator Combine di Ogan Ilir

18 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Bola

Manchester United Cari Kiper Baru untuk Musim 2026

24 September 2025 | 04:05 WIB
Bola

FIFA Gerah Jadi Korban Hoaks di Instagram Indonesia

24 September 2025 | 03:51 WIB
Bola

PSSI Kehilangan Suntikan APBN

24 September 2025 | 02:09 WIB
Bola

Mbappé Bisa Jadi Korban Rotasi

24 September 2025 | 01:17 WIB
Bola

PSIM Yogyakarta Terobos Papan Atas, Tim Ze Valente Masih Haus Prestasi

24 September 2025 | 01:06 WIB
Bola

Real Madrid Melaju Mulus di Awal Musim

24 September 2025 | 00:57 WIB
Bola

Messi Turut Rayakan Ousmane Dembele Raih Ballon d’Or 2025

24 September 2025 | 00:46 WIB
Peristiwa

Nilai Ijazah Ahmad Sahroni Tersorot Usai Rumahnya Dijarah Massa, Warganet: Orang Begini Lolos DPR?

31 Agustus 2025 | 03:49 WIB
Peristiwa

Gedung DPRD Makassar Hangus Dibakar Massa Saat Rapat Berlangsung

30 Agustus 2025 | 01:56 WIB
Investasi

Quotex: Platform Perdagangan Modern untuk Akses Pasar Global dan Investasi Cerdas

15 Agustus 2025 | 20:59 WIB
Investasi

Platform Perdagangan Daring yang Kian Populer di Berbagai Negara

27 Juli 2025 | 11:39 WIB
  • Media Kit
  • Pedoman
  • Privacy
  • Terms
  • Redaksi
Seedbacklink

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com