BARAK.ID – Di ujung barat Pulau Jawa, tersembunyi sebuah pulau yang menyimpan cerita misterius, dikenal sebagai Pulau Kunti. Nama ini, menurut legenda lokal, terinspirasi dari suara yang mirip dengan tawa kuntilanak, namun realitasnya jauh dari dunia supranatural.
Suara ‘Tawa Kuntilanak’ di Pulau Kunti yang Jadi Zona Terlarang untuk Dikunjungi
Pada 2024, Pulau Kunti yang kini berstatus cagar alam dalam Unesco Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Sukabumi, akan menjadi zona eksklusif yang terlarang bagi manusia. Berikut adalah eksplorasi atas fakta-fakta yang melingkupi pulau misterius ini.
Bisikan Alam di Balik Nama
Pulau Kunti, dengan nama yang unik dan misterius, merupakan saksi bisu banyak legenda. Salah satu yang paling terkenal adalah Gua Jodoh dan tawa kuntilanak yang konon terdengar di sana.
Warga lokal percaya bahwa suara tawa kuntilanak tersebut hanya terdengar ketika badai mengamuk atau saat air laut naik tinggi, menghantam formasi batuan lava di pulau itu, menghasilkan suara yang menyerupai tawa kuntilanak. Namun, suara ini tidaklah suara mahluk gaib, melainkan merupakan fenomena alam.
Suaranya menyeramkan, tetapi itu alami. Suara itu berasal dari batuan yang terbentuk dari lava gunung berapi jutaan tahun lalu, berbentuk seperti dam berongga. Gelombang yang menghantam batuan itu menciptakan suara yang menyerupai tawa kuntilanak.
Sejarah Geologis Pulau Kunti
Pulau Kunti sejatinya adalah bagian dari Hutan Suaka Margasatwa Cikepuh atau Cagar Alam Cibanteng. Terdiri dari bekas aliran lava gunung berapi, pulau ini menampilkan sejarah geologis yang kaya.
Suara tawa itu hanyalah suara alam dari rongga batu. Bagi warga lokal yang sudah biasa memancing di sini sejak kecil, suara itu sudah biasa terdengar.
Kawasan yang Terlarang
Meskipun populer di kalangan wisatawan, baik domestik maupun internasional, regulasi baru akan melarang kunjungan ke pulau ini. Hal ini dilakukan demi menjaga konservasi alam dan status Geopark UNESCO yang dimiliki oleh kawasan ini.