BARAK.ID – Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering mendengar istilah “angin duduk“. Meskipun terdengar sederhana, kondisi ini sebenarnya berkaitan dengan masalah kesehatan jantung yang serius dan memerlukan perhatian khusus.
Angin Duduk
Dalam dunia medis, angin duduk dikenal sebagai angina pektoris. Artikel ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang apa itu angin duduk, gejala, penyebab, dan bagaimana cara mengobatinya.
Apa Itu Angin Duduk?
Angin duduk atau angina pektoris adalah kondisi di mana terjadi rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada akibat otot jantung tidak mendapatkan cukup pasokan oksigen. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung karena penyempitan atau sumbatan pada arteri koroner.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Warna Rambut Elegan untuk Wanita Kulit Putih
Mengenal Gejala
Gejala angin duduk bisa bervariasi dari satu individu ke individu lain. Namun, gejala umumnya meliputi:
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada, biasanya dirasakan di bagian tengah atau kiri. Sensasinya bisa seperti ditekan, diremas, atau berat.
- Sakit yang menyebar ke lengan (terutama lengan kiri), leher, rahang, punggung, atau perut.
- Sesak napas.
- Keringat dingin, mual, atau pusing.
Penting untuk membedakan antara angina pektoris dan serangan jantung. Meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip, angina biasanya hilang dengan istirahat atau setelah mengonsumsi obat nitrogliserin, sementara gejala serangan jantung bertahan lebih lama dan memerlukan intervensi medis segera.
Penyebab Utama
Penyebab utama angin duduk adalah aterosklerosis. Ini adalah proses di mana plak, yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya, menumpuk di dinding arteri. Penumpukan plak ini menyebabkan arteri menyempit dan mengurangi aliran darah ke jantung.
Faktor Risiko Angin Duduk
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengembangkan angina pektoris meliputi:
- Riwayat Keluarga: Orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi.
- Merokok: Rokok meningkatkan risiko pembentukan plak di arteri.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri.
- Kadar kolesterol tinggi: Kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko pembentukan plak.
- Diabetes: Diabetisi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk aterosklerosis.
- Kurang berolahraga: Olahraga rutin membantu menjaga kesehatan jantung dan arteri.
- Kegemukan: Berat badan berlebih dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan diabetes.
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan angin duduk bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan keparahan gejala serta mencegah serangan jantung. Beberapa pendekatan pengobatan meliputi:
- Obat-obatan: Beberapa obat dapat membantu melebarkan pembuluh darah, mengurangi kebutuhan jantung akan oksigen, atau mengurangi risiko pembekuan darah.
- Perubahan gaya hidup: Makan diet seimbang, berolahraga secara teratur, tidak merokok, serta mengendalikan tekanan darah dan kolesterol adalah langkah penting dalam mencegah dan mengobati angina pektoris.
- Prosedur medis: Dalam kasus yang parah, angioplasti atau operasi bypass mungkin diperlukan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
Angin duduk adalah kondisi yang menandakan adanya masalah pada kesehatan jantung dan perlu dianggap serius.
Baca Juga: Bahaya Tersembunyi dari Minyak Telon yang Sering Diabaikan