JAKARTA, BARAK.ID – Selebgram Siskaeee, yang terjebak dalam kontroversi film produksi Kelas Bintang Jakarta, membela diri dengan mengatakan bahwa film yang dia perankan adalah film religi, bukan film dewasa. Klaim ini muncul setelah ia diperiksa oleh pihak kepolisian di Mapolda Metro Jaya terkait keterlibatannya dalam produksi film tersebut.
Peran Siskaeee di Film Keramat Tunggak
“Sudah pada nonton filmnya belum? Pasti ada yang lihat cuplikan saya pakai mukena kan? Itu kan juga saya ngambil kerjaan film itu karena skenario yang diberikan kepada saya saat itu memang berbentuk film religi,” ungkap Siskaeee saat berbicara dengan wartawan.
Baca Juga: Dinar Candy Jomblo dan Kesepian, Cari Pasangan Serius: Ini Kriteria Pria Idealnya
Film yang diberi judul “Kramat Tunggak” ini, menurut Siskaeee, menceritakan kehidupan seorang PSK yang memutuskan untuk bertobat. “Film religinya sinopsisnya itu seorang PSK atau pelacur yang bertobat di bulan Ramadan,” jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Siskaeee mengungkapkan bahwa proses pembuatan film tersebut dilakukan selama bulan Ramadan dan dirilis tepat pada momen Idul Fitri. “Dan kita juga syutingnya di bulan Ramadan dan juga keluar filmnya itu pas lebaran,” imbuhnya.
Namun, meski klaim tersebut dikeluarkan oleh Siskaeee, kontroversi mengenai film ini tidak mereda. Hal ini terbukti dengan penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap sejumlah pemain film dari rumah produksi Kelas Bintang. Siskaeee merupakan salah satu dari 16 pemain yang diperiksa oleh pihak berwajib.
Pemeriksaan ini dilakukan pada Senin, 25 September 2023. Menurut sumber kepolisian, sebanyak 14 pemain dari film tersebut telah diperiksa, dengan lima di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Model Seksi Meli3gp, Selebgram hingga Pelawak Diperiksa dalam Kasus Produksi Film Dewasa
Kasus yang melibatkan produksi film dewasa ini menjadi sorotan publik dan memicu banyak perdebatan. Meski Siskaeee berkeras mengklaim bahwa film “Kramat Tunggak” adalah film religi, pihak kepolisian tampaknya masih melanjutkan penyelidikan mereka untuk mencari kebenaran di balik produksi film tersebut. (*)