GUAM, BARAK.ID – Sebuah penemuan mengejutkan baru-baru ini di Pulau Guam menyoroti semangat ketahanan dan keteguhan seorang prajurit. Shoichi Yokoi, seorang prajurit Jepang yang sebelumnya dinyatakan hilang pasca-Perang Dunia II, ditemukan hidup setelah 28 tahun berlindung di hutan Guam, tak menyadari bahwa perang telah berakhir.
Prajurit Jepang Shoichi Yokoi 28 Tahun Terjebak di Hutan
Yokoi, lahir pada 31 Maret 1915 di desa Aichi, Prefektur Aichi, Jepang, berasal dari keluarga miskin. Sebagai wujud cintanya pada negara, pada usia yang telah matang, ia bergabung dengan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Pada tahun 1941, saat Jepang memulai serangan mendadak di Pearl Harbor, Yokoi yang ketika itu berusia 26 tahun, dikirim sebagai bagian dari garnisun Jepang ke Pulau Guam, sebuah wilayah Amerika Serikat di Pasifik Tengah.
Baca Juga: Asta Tinggi Sumenep: Leksa Sejarah Pemakaman Raja dan Situs Cagar Budaya
Namun, nasib Jepang di pulau tersebut tidak berpihak. Pada tahun 1944, pasukan Amerika Serikat merebut kembali Guam dari Jepang. Dalam kekalahan itu, Yokoi dan beberapa rekannya memutuskan untuk bersembunyi di hutan dengan harapan bisa kembali ke Jepang setelah perang berakhir.
Bersama dengan dua rekannya, Matsumura dan Nakamura, Yokoi memulai kehidupan barunya di hutan. Mereka membangun pondok, mengandalkan alam untuk kebutuhan sehari-hari dan menggunakan sumber daya hutan untuk membuat peralatan, termasuk senjata dan jebakan. Tidak ada akses ke dunia luar, yang berarti mereka sama sekali tidak mengetahui bahwa perang telah berakhir pada tahun 1945.
Baca Juga: 7 Langkah Efektif Mendekati Pria Cuek, Bikin Tembok Pertahanan Sikap Dinginnya Hancur