Barak ID
Senin, 20 Oktober 2025
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
        • Religion & Belief
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
        • Sumatera Utara
          • Medan
          • Deli Serdang
          • Kabupaten Simalungun
          • Pematang Siantar
        • Bandung
        • Manado
        • Sulawesi Selatan
          • Makassar
          • Toraja
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata
Barak ID
No Result
View All Result
Barak ID
No Result
View All Result
  • Danau Toba
  • Rotasi
  • Indeks
  • °News
  • Peristiwa
  • °Hot
  • Bisnis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
  • Sports
  • Spesial
  • Sensasi
  • Wisata & Perjalanan
Home Finansial
Rupiah ngesot, dolar as ngangkang di puncak!

Ilustrasi.

Rupiah Ngesot, Dolar AS Ngangkang di Puncak!

Noura Thaneesa Author: Noura Thaneesa
9 April 2025 | 14:05 WIB
Rubrik: Finansial

BARAK.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan pelemahan signifikan dan mencetak rekor terburuk sepanjang sejarah perdagangan.

Rupiah Ngesot, Dolar AS Ngangkang di Puncak!

Pada awal pekan ini, Senin (7/4), rupiah dibuka anjlok di posisi Rp16.898 per dolar AS.

Ini berarti terjadi penurunan tajam sebesar 1,47 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya di angka Rp16.653 per dolar AS.

Pelemahan ini menjadikan rupiah sebagai mata uang dengan kinerja paling buruk di kawasan Asia untuk sesi perdagangan pagi hari.

Dalam kurun waktu singkat, posisi rupiah merosot ke titik yang belum pernah tercapai sebelumnya, mengindikasikan tekanan serius yang sedang dihadapi ekonomi nasional dalam konteks global yang tidak menentu.

Rupiah Terpukul Paling Dalam

Data perdagangan menunjukkan, hingga pukul 09.00 WIB, sebagian besar mata uang Asia mengalami depresiasi terhadap dolar AS.

Namun, pelemahan rupiah tergolong paling tajam dibandingkan mata uang regional lainnya.

Dolar Taiwan berada di urutan kedua dengan pelemahan 0,76 persen, diikuti ringgit Malaysia dan peso Filipina yang sama-sama mencatatkan penurunan sekitar 0,74-0,75 persen.

Mata uang Korea Selatan, won, juga melemah 0,51 persen, sementara baht Thailand turun 0,49 persen.

Di sisi lain, dolar Singapura relatif stabil, hanya terkoreksi tipis 0,07 persen.

Uniknya, yen Jepang justru mencatat penguatan terbesar di kawasan dengan kenaikan 0,49 persen terhadap dolar AS.

Dolar Hong Kong juga mengalami apresiasi ringan sebesar 0,04 persen.

Kondisi ini menunjukkan bahwa rupiah berada dalam tekanan tersendiri yang tidak hanya bersifat regional, tetapi juga mencerminkan sentimen negatif investor terhadap prospek jangka pendek ekonomi Indonesia.

Faktor Global Memicu Tekanan

Sejumlah analis menilai bahwa pelemahan rupiah kali ini dipicu oleh kombinasi faktor eksternal yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Salah satunya adalah ketidakpastian terkait arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang masih mempertahankan sikap hawkish terhadap suku bunga.

Pasar masih merespons potensi kenaikan suku bunga lanjutan dari The Fed, ditambah dengan ketegangan geopolitik yang meningkat di berbagai kawasan seperti Timur Tengah dan Eropa Timur.

Ini mendorong pelarian modal ke aset-aset safe haven seperti dolar AS.

Investor cenderung mengambil posisi defensif dan menarik dana dari pasar negara berkembang termasuk Indonesia, sehingga menambah tekanan pada mata uang lokal.

Dampak Terhadap Ekonomi Domestik

Pelemahan tajam rupiah tentu tidak berdampak ringan terhadap perekonomian nasional.

Sektor impor menjadi salah satu yang paling terdampak, mengingat biaya pembelian barang dari luar negeri otomatis meningkat.

Ini pada gilirannya dapat memicu kenaikan harga barang konsumsi dan meningkatkan tekanan inflasi.

Jika tren pelemahan rupiah berlanjut, beban utang luar negeri dalam denominasi dolar AS juga akan membengkak.

Ini akan memberikan tekanan tambahan pada anggaran dan keseimbangan fiskal nasional.

Tauhid menambahkan, pemerintah perlu lebih waspada dalam menjaga stabilitas harga pangan dan energi yang sangat rentan terhadap fluktuasi nilai tukar.

Ia juga menyarankan agar strategi pengendalian impor dan diversifikasi sumber energi dipercepat sebagai langkah mitigasi.

Langkah Bank Indonesia Dinanti

Dalam situasi seperti ini, pasar tentu menanti reaksi dari Bank Indonesia (BI).

Selama ini, BI kerap menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga kestabilan nilai tukar, mulai dari intervensi langsung di pasar valuta asing hingga menaikkan suku bunga acuan.

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BI mengenai respons kebijakan terhadap pelemahan rupiah yang cukup drastis ini.

BI diharapkan segera mengambil langkah-langkah yang kredibel dan terukur untuk menahan tekanan terhadap rupiah.

Komunikasi kebijakan yang jelas juga dibutuhkan agar pelaku pasar tidak panik.

Intervensi langsung melalui cadangan devisa bisa membantu meredam volatilitas jangka pendek, tetapi langkah jangka menengah dan panjang tetap harus diarahkan pada penguatan fundamental ekonomi nasional.

Tanda-tanda Ketidakstabilan Lebih Luas?

Kondisi pelemahan rupiah yang mencetak rekor terburuk sepanjang masa ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi tekanan lanjutan pada pasar keuangan domestik.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pun sempat bergerak fluktuatif menyusul sentimen negatif di pasar valas.

Investor asing diketahui mulai mencatatkan net sell dalam jumlah signifikan sejak akhir pekan lalu.

Hal ini menambah tekanan ganda pada pasar modal dan mata uang secara bersamaan.

Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kondisi ini bisa merembet ke sektor riil.

Dunia usaha akan menghadapi kenaikan biaya produksi, dan daya beli masyarakat bisa tergerus.

Efek domino ini tidak boleh dianggap remeh.

Pelemahan nilai tukar rupiah ke level Rp16.898 per dolar AS menjadi penanda serius bahwa perekonomian Indonesia tengah menghadapi tantangan berat di tengah turbulensi global.

Sebagai mata uang dengan performa terburuk di Asia hari ini, rupiah tidak hanya mencerminkan tekanan eksternal, tetapi juga menunjukkan pentingnya langkah cepat dan terkoordinasi dari otoritas moneter dan fiskal.

Pelaku pasar, dunia usaha, dan masyarakat kini menanti dengan cemas, langkah-langkah konkret dari Bank Indonesia dan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meredam gejolak yang bisa berdampak lebih luas.

Jika respons yang diberikan tidak cukup kuat, bukan tidak mungkin pelemahan rupiah ini akan berlanjut dan mengganggu pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung.

Dengan sentimen global yang masih rapuh dan risiko geopolitik yang belum reda, ke depan stabilitas nilai tukar rupiah akan sangat ditentukan oleh kebijakan dalam negeri yang proaktif, responsif, dan berbasis data yang kuat. (*)

Tags: DolarKeuanganMata UangNilai TukarRupiah

Berita Terkait

Sistem pembayaran digital nasional, quick response indonesian standard atau qris disalahgunakan sebagai sarana transaksi di situs judi online.
Finansial

QRIS Disalahgunakan untuk Deposit Judol, Praktik Masif di Berbagai Situs

Author: Noura Thaneesa
26 Mei 2025 | 03:12 WIB

BARAK.ID – Sistem pembayaran digital nasional, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang sejatinya dirancang untuk mendorong transaksi non-tunai secara...

Read moreDetails
Manfaat qris, sistem pembayaran digital di indonesia, transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman bagi konsumen maupun pelaku usaha.
Finansial

Inilah Fitur, Fungsi, dan Manfaat QRIS yang Wajib Diketahui

Author: Noura Thaneesa
26 Mei 2025 | 02:58 WIB

BARAK.ID - Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar nasional sistem pembayaran berbasis kode QR yang dikembangkan oleh Bank...

Read moreDetails

Berita Terbaru

Peristiwa

Polisi Ringkus Dua Perampok Operator Combine di Ogan Ilir

18 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Bola

Manchester United Cari Kiper Baru untuk Musim 2026

24 September 2025 | 04:05 WIB
Bola

FIFA Gerah Jadi Korban Hoaks di Instagram Indonesia

24 September 2025 | 03:51 WIB
Bola

PSSI Kehilangan Suntikan APBN

24 September 2025 | 02:09 WIB
Bola

Mbappé Bisa Jadi Korban Rotasi

24 September 2025 | 01:17 WIB
Bola

PSIM Yogyakarta Terobos Papan Atas, Tim Ze Valente Masih Haus Prestasi

24 September 2025 | 01:06 WIB
Bola

Real Madrid Melaju Mulus di Awal Musim

24 September 2025 | 00:57 WIB
Bola

Messi Turut Rayakan Ousmane Dembele Raih Ballon d’Or 2025

24 September 2025 | 00:46 WIB
Peristiwa

Nilai Ijazah Ahmad Sahroni Tersorot Usai Rumahnya Dijarah Massa, Warganet: Orang Begini Lolos DPR?

31 Agustus 2025 | 03:49 WIB
Peristiwa

Gedung DPRD Makassar Hangus Dibakar Massa Saat Rapat Berlangsung

30 Agustus 2025 | 01:56 WIB
Investasi

Quotex: Platform Perdagangan Modern untuk Akses Pasar Global dan Investasi Cerdas

15 Agustus 2025 | 20:59 WIB
Investasi

Platform Perdagangan Daring yang Kian Populer di Berbagai Negara

27 Juli 2025 | 11:39 WIB
  • Media Kit
  • Pedoman
  • Privacy
  • Terms
  • Redaksi
Seedbacklink

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com